Selasa, 10 Agustus 2010

Motivasi




Itulah sifat manusia, kalau sudah di uji dengan penyakit, baru ingat kematian yang bisa datang kapan saja, tapi ketika badan segar bugar ingatkah manusia itu tentang kematian yang akan menjelang? Walau bagaimanapun hal ini masih lebih baik, daripada tidak mengingat sama sekali akan datangnya kematian itu.
Masalahnya adalah jika kita sudah mengingat akan kematian yang bisa datang kapan saja, sudahkah kita mempersiapkan diri menghadapinya. Sudah sebanyak apa amal ibadah kita, sudah seberapa dosa yang telah di ampuni rabb. Siapkah kita bertemu Allahurabbi, atau malah terlempar ke neraka jahannam sebelum sempat meliha catatan amalan selama hidup di dunia. Lalu apa yang harus kita lakukan, sementara penyakit masih mengerogoti badan, rasanya untuk salat saja sangatlah susah?
Tentu saja kita harus tetap melakukan ibadah untuk mempersiapkan diri jika pada akhirnya sang malaikat maut menjemput. Lakukanlah ibadah itu semampu kita, bertobatlah kepada Allah yang maha pengampun, semog saja tobat nasuha yang kita pankatkan dengan sungguh2 akan di terima Allah, dan mempermudah kesembuhan kita atau kematian kita.
Satu lagi janganlah pernah berputus asa dengan rahmat Allah. Apakah kesembuhan atau kematian yang di berikan Allah, keduanya merupakan rahmat yang terbaik yang di berikan Allah kepada kita. dan jangan merasa diri paling menderita, coba lihat seorang anak kecil yang sedang terbaring koma di salah satu rumah sakit di bekasi. Hanya karena bercanda dan didorong temannya hingga leher dan kepalanya terbentur di meja, anak itu kini sedang menghadapi masa tersulitnya, antara hidup dan mati. Kalau kita perhatikan, lebih menderita siapa? Anak itu atau kita? Anak itu benar-benar koma dan tidak menyadari bahwa alat bantu rumah sakit masih membuatnya bertahan hidup, tentunya dengan seijin Allah. Sementar kita, hanya di beri Allah rasa pusing di kepala dan sesak didada, mual, muntah, lemah, walaupun itu membuat diri hampir pingsan. Tapi anak kecil yang bernama yoga itu malah sudah koma, dan tak pernah menyadari dia ada di mana...
jadi syukirilah rahmat yang di berikan Allah kepada kita, berupa sakit maupun berupa sehat.
Satu lagi contoh yang dapat di lihat, seorang ibu hamil yg baru hamil 7 bulan, terpaksa harus di caesar karena si ibu menderita penyakit gagal ginjal, dan si ibu harus menjalani cuci darah dua kali seminggu dalam keadaan koma. Alhamdulillah sekarang si ibu sudah sadar, meskipun masih bedrest. Sementara bayinya juga harus berjuang melawan tubuh ringkihnya yang belum seharusnya menghadapi kehidupan dunia fana ini.
Coba kamu renungkan betapa beruntungnya dirimu yang hanya di uji dengan sedikit penyakit, sepantasnyalah kamu lebih sabar dalam menghadapi penyakitmu..

Untuk diriku sendiri dan adik2ku yang sedang sakit di kampung.
31 juli 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^