Selasa, 22 Desember 2009

1 muharram,Tahun Baru yang penuh berkah


Alhamdulillah tahun baru telah kembali menjumpai kita. Tahun baru hijriyah ini adalah tahun baru yang sebenarnya bagi kita sebagai umat muslim, karena tahun hijriyah berarti tahun dimana kita hijrah dari kebiasaan yang kurang baik di tahun lalu kepada kebiasaan yang lebih baik di tahun ini.Hal ini juga menjadi resolusiku di tahun baru ini. Pada tahun lalu aku kurang banyak menulis, insyaallah tahun ini aku akan semakin sering menulis, sekalipun tulisanku belum di muat dimedia apapun. setidaknya para sahabat atau siapapun yang mengunjungi blogku dapat menikmati tulisanku dan semoga bisa mengambil manfaat dari tulisanku itu.
Resolusiku yang lain adalah lebih giat lagi belajar tahfidz alqurannya, saat ini alhamdulillah memang sudah ada sedikit ayat yang aku hafal, aku berdoa kepada Allah semoga tahun ini hafalanku semakin bertambah dan semakin lancar. Selanjutnya harus lebih giat belajar di semester lima ini. Isyaallah aku akan menyelesaikan semua sks yang tersisa di semester lima ini, dan untuk semester enam tinggal perbaikan nilai yang kurang memuaskan saja. YA Allah bantu aku ya... setelah itu aku berharap Allah juga berkenan menjagaku dan keluargaku dari segala bentuk kejahatan dunia dan akhirat. Semoga Allah selalu memberikan dan menjaga hidayah dan nikmat islam ini dalam keluarga kami. Semoga Allah memberikan keistiqamahan islam ini kepada keluarga kami dan seluruh umat muslim. Semoga Allah melindungi kita dari segala bencana dan musibah. Semoga negara kita bebas dari keburukan pemimpin yang zalim. amin....

Liburan Sekolah

Liburan sekolah

“ Libur sekolah kali ini ada cerita seru yang akan aku ceritakan pada kamu, pasti kamu akan merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan, jika kamu mendengar ceritaku nanti” ujar Dewi dengan penuh semangat di hadapan semua teman-temannya di kelas lima pagi itu. belum selesai Dewi berbicara, bel tanda jam pelajaran di mulai berbunyi. Mau tak mau Dewi terpaksa menghentikan ucapannya dan segera duduk di teras bersama murid-murid lainnya untuk mengikuti tadarus bersama di sekolah mereka yang memang setiap pagi dilakukan.
Hari ini adalah hari pertama Dewi masuk sekolah, setelah dua minggu menikmati liburan kenaikan kelas, Semua murid kelas lima Abu bakar siddiq itu di minta Bu Ria untuk menceritakan liburan mereka. Dewi tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia adalah orang yang pertama yang mengacungkan tangannya ketika pertama kali Bu Ria meminta murid-muridnya untuk bercerita di depan kelas.
“Baiklah, Dewi silahkan bercerita tentang liburanmu kali ini” ujar Bu Ria.
Dengan bersemangat Dewi segera maju kedepan kelas, dan mulai bercerita tentang liburannya yang sangat menyenangkan. “Teman-teman semua, aku akan bercerita tentang liburanku. Di hari pertama liburan, papiku mengijinkan aku untuk browsing di warnet, aku sangat senang, di internet aku bisa tahu banyak hal, mulai dari pengetahuan umum, membuat email sampai dengan membuat blog, waktu itu aku pernah melihat ibu membuat blog untuk ibu sendiri, setelah itu aku jadi ingin mempunyai blog seperti ibuku. Sebelumnya aku juga sudah dibuatkan oleh ibuku sebuah email atas namaku sendiri, kerenkan, nah setelah itu aku baru membuat blog atas namaku sendiri, ternyata membuat blog itu sangat mengasyikkan, disana aku bisa menulis apa saja yang aku inginkan . aku juga menulis cerpen, dan aku juga memasukkan beberapa cerpen yang di tulis ibuku. Karena asyiknya membuat blog ini, maka tak terasa sudah maghrib. Papiku sedikit kecewa karena aku browsingnya terlalu lama, akhirnya papi memutuskan untuk memakai sebuah provider internet untuk komputer rumah kami.
Inilah yang sangat mengasyikkan buatku, setelah jaringan internet dirumahku sudah aktif, aku di ijinkan papi untuk menggunakan internet kapan saja aku mau. Dan di sepanjang liburan ini, aku browsing di internet setiap hari. Dan yang lebih menyenangkannya lagi, blogku sudah dibaca oleh beberapa orang, dan mereka memberikan komentar atas tulisan-ku, bahkan diantara mereka ingin menjadi sahabatku, kami sudah berkenalan meskipun hanya lewat email. Nah demikianlah cerita seru nya liburanku. Terima kasih.....” Dewi tersenyum puas setelah berhasil menceritakan liburanya yang paling seru.
Plok....plok....plok.... seisi kelas bertepik untuk dewi. Teman-teman dewi tidak menyangka ternyata cerita dewi sangat berbeda dengan liburan yang mereka rasakan, meskipun menurut mereka liburan mereka juga seru.

Kamis, 10 Desember 2009

Hikmal ingin bikin blog


10 desember 2009.
Ibu lagi buka "laptopajaib", ternyata hikmal melihat blog ibu, nah hikmal jadi mau punya blog juga deh. katanya hikmal biar punya mainan baru. emag blog ini mainan apa... aya...aya wae.
Hikmal pikir kalau setiap ibu buka blog berarti ibu sedang main. Karena seperti kebiasaannya kalau lagi buka komputer atau laptop berarti sama dengan lagi main. Kebetulan di komputer memang di instal berbagai edugames.
Hikmal sekarang sudah kelas satu SD di SDIT Al Muchtar dekat rumah. Di sekolah prestasi hikmal cukup lumayan, meskipun memang tidak terlalu pintar, tapi ibu rasa cukuplah, untuk seorang hikmal sebagai siswa baru di SD, di banding teman-temannya yang lain. Hikmal sudah cukup belajar di rumah sama Ibu dan kakaknya Syifa, sementara Ibu dengar beberapa anak lain harus 'les' dengan guru mereka sepulang sekolah. ada yang kurang di bahasa inggris, bahasa arab, matematika atau membaca. Ibu bangga sama Hikmal dan Syifa, belajar sama ibu di rumah saja sudah cukup.
Tapi kebetulan Syifa udah mau ujian nasiional, jadi mau gak mau Syifa harus ikut bimbel dan les di sekolahnya. Sebenarnya Ibu juga kasihan sama anak ibu, ibu khawatir hak bermain mereka terzalimi, karena sekolah mereka fullday school. Berangkat jam 7 pagi pulang jam 14 untuk hikmal, dan jam 15 untuk Syifa. Tapi untunglah kedua anak ini tidak keberatan, malah mereka enjoy dengan sekolah mereka. walau hikmal kadang sedikit susah dibangunkan pagi hari. Mudah-mudahan semakin bertambahnya usia Hikmal semakin mudah Hikmal di bangunkan amin...
Mungkin ada yang berpikir kenapa tidak di sekolahkan di sekolah negeri atau di sekolah yang tidak fullday school aja? Jawabannya yang pertama, karena ibu dab bapak Hikmal ingin agar anaknya lebih baik dari mereka dalam hal agama. kebetulan di SDIT Al Muchtar adalah sekolah islam terpadu yang muatan agama dan muatan lokalnya seimbang. Kedua, sebagaimana yang ibu dengar dari berbagai sahabat dan tetangga yang anaknya bersekolah di sekolah negeri di bekasi utara ini, ternyata di sekolah negeri, disamping banyak pungutan yang mendadak, proses belajar mengajarnya juga tidak dua arah. apalagi satu kelas itu terdapat hingga lima puluhan murid dengan satu orang guru. Ibu dan bapak jadi tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya anak-anak kami jika harus belajar dalam kondisi seperti itu.
Memang sih ..bersekolah di SDIT agak sedikit mahal, tapi tak apalah, semoga Allah menambahkan RzekiNya untuk kami demi kelanjutan sekolah anak-anak kami. Karena Allah maha tahu niat hambanya.
Oh iya.. kenapa ceritanya jadi tentang sekolah Syifa dan Hikmal, ya... padahal kan tadi judulnya adalah Hikmal yang ingin punya blog. Bagaimana ya... buat blog untuk Hikmal atau gak... Lihat ntar aja deh, Ibu mau ngetes dulu Hikmal sudah bisa nulis apa yang sedang di pikirkannya gak ya...
Ya udah dek...coba tulis dulu di bawah ini yang adek mau.
''ibu,.... aku.....suka nulis tahfidz. dan nulis qiroati, aku suka main ps2 dan laptop sama psp. udah ya bu, adek udah pegel.''
ya..adek baru dikit aja udah pegel, gimana mau punya blog.. pasti gak diisi deh...

Kamis, 03 Desember 2009

perjalanan menuju manasik haji


25 november yang lalu, aku mengantar anak-anakku syifa da hikmal mengikuti manasik haji yang di selenggarakan oleh sekolah setiap tahunnya. Kebetulan tahun ini acara tersebut bertempat di marakash square, kurang lebih empat kilo meter dari rumahku. Seperti biasa , karena jarak yang harus ku tempuh untuk mengantar sang buah hati cukup jauh, jadi ijin khusus dari sang suami sangat di butuhkan. Karena sampai sejauh ini aku hanya diijinkan untuk mengendarai motor baru sekitar rumah , sekolah dan pasar Seroja yang tidak begitu jauh dari rumah.
Beberapa hari sebelumnya aku sudah memberitahukan suamiku bahwa anak-anak akan manasik haji di marakas, sang bapak menyarankan agar kami naik angkot saja, namun aku berpendapat lain, jika naik angkot aku akan kesulitan membawa dua orang anak, karena harus turun naik angkot sebanyak dua kali pergi dan dua kali pulang. Sementara jika menggunakan motor, aku bisa menghemat waktu dengan melewati "jalur dalam" yang bukan jalur angkot. didamping itu ini kesempatan pertamaku u ntuk mengenjdarai motor sedikit "jauh" dari rumah. masalahnya bukan karena aku takut jauh-jauh dari rumah untuk mengendarai motor ini, namun lebih kepada ijin sang suami yang belum keluar disebabkan aku belum punya SIM, di tambah lagi suamiku adalah tipe suami yang sangat khawatir tetag keselamatan istri dan anak-anaknya, makanya seperti yang aku katakan diawal tadi, aku harus punya ijin khusus untuk mengendarai motor dengan jarak "jauh" dari biasanya.
Dengan dibantu oleh dua buah hatiku untuk memohon pada bapaknya, akhirnya ijin khusus itupun berhasil ku peroleh. dengan berbagai sarat yang di tetapkan oleh suami tercinta, diantaranya, pakai helm, bawa STNK, jalannya di pinggir, hati-hati, selalu awasi spion kiri kanan, mengendarai motornya pelan-pelan, gak boleh ngebut, dan harus lewat jalan "dalam" bukan jalan angkot, dll demikian sederet persaratan, dan mugkin masih ada, namun aku sudah lupa.
Akhirnya hari H untuk menuju manasik hajipun tiba, pagi sebelum kami berangkat ternyata hujan turun, aku mulai ragu untuk berangkat, tapi Syifa memintaku untuk tetap berangkat, karena syifa punya tugas khusus di manasik haji nanti, demikian alasannya. Akhirnya dengan menguatkan diri dan dengan tekad yang di tambahkan aku mohon dan berdoa kepada Allah agar aku di beri kemudahan dalam perjalanan ini.Mungkin anda semua akan tertawa membaca tulisanku ini, dan berpikir aku terlalu "Lebai" dengan perjalanan ini. Aku punya alasan sendiri untuk menjelaskannya. Pertama ini adalah perjalanan perdanaku untuk jarak jauh dari biasanya. yang kedua, biasanya jalanan yang akan aku lewati ini, jika habis di guyur hujan akan sangat becek dan licin, karena kebetulan "jalan dalam" ini belum di aspal dan masih asli jalan tanah, yang tanahnya ini adalah tanah lempung yang sangat licin jika kita lewati, jadi disini aku harus ekstra hati-hati karena aku mempertaruhka keselamatanku dan keselamatan dua buah hatiku.
Alhamdulillah setelah doa yang kupanjatkan di sertai semangat dari dua buah hatiku, akhirnya kamipun berangkat. Aku mampir kesekolah dulu untuk mencari teman yang mau bareng denganku, setidaknya jika aku kenapa-napa, ada teman yang mengetahuinya. Tapi ternyata tidak ada satupun teman yang ku kenal ikut manasik haji ini, entah mereka sudah duluan, atau mereka tidak ikut karena hujan. yang ada hanya jemputan dari sekolah, yang aku pikir poasti akan lewat jalur biasa, karena hanya itu satu-satunya jalur mobil. Akhirnya akupun berangkat dengan doa dalam hati di sepanjang perjalanan agar Allah selalu menjaga kami.
benar saja sampai di jalan yang harus kami lewati yang mereupakan jalan tanah , aku memperhatikan ada bekas roda motor yang tergelincir. Aku hanya bisa berdoa, agar aku tidak tergelincir, tak kupedulika lagi sepatu yang aku pakai akan terkena air dan becek, dengan hati-hati aku mulai menggas motor, dan salah satu kakiku berusaha untuk tetap berpijak di tanah sambil sedikit diangkat jika motor mulai ku gas. Sang buah hatipun juga turut berdoa demi keselamatan kami, anakku sudah tidak mempedulika lagi jika pakaian ihram yang di kenakanya akan terkena becek. Sambil terus berpegangan dan berdoa mereka minta aku berhati-hati. Alhamdulillah ritangan pertama berhasil kami lewati, rintangan berikutnya adalah genangan air hujan yang menggenang bak kolam renang kotor di jalanan yang menghubungi antara jalan tanah tadi dengan marakash square, yap aku sudah berhasil melewati jalan tanah, kini satu rintangan besar lagi adalah jalanan yang bak kolam ini, juga merupakan jalan umum yang di lewati angkot, dan kendaraan pribadi lainnya. aku hampir saja kehilangan kendali motor ketika menambah gas untuk melewati genangan itu, karena di kiri dan kananku banyak sekali motor dan angkot yang lewat, sehingga aku hanya punya sedikit celah yang bisa kulewati, dengan bersemangat dan tetap hati-hati akhirnya aku berhasil keluar dari rintangan kedua ini. Alhamdulillah ya Allah , akhirya kedua rintangan besar itu berhasil ku lewati.
" Untung sendal kakak gak copot bu, tadi sendal kakak hampir copot kesenggol angkot" demikian ungkap syifa setelah kami berhasil melewati rintangan kedua ini.
" Anggap saja perjalanan hari ini sebagai langkah pertama kita untuk berangkat haji yang sesungguhnya Kak, karena kata orang-orang untuk menunaikan ibadah haji itu akan banyak sekali ritangannya. Nah orang yang sabar dan ikhlaslah yang berhasil melewati rintangan itu" sahutku.
" Semoga saja suatu saat kelak kita bisa juga menghadapi rintangan untuk melaksanakan ibadah haji yang sebenarnya ya Bu..." ucapan anakku membuatku menitikkan air mata. Amin...ya Allah, hamba harap Engkau memberikan rintangan ini untuk mengundang hamba dan keluarga hamba menuju rumahMu yang suci..labbaikalllahumma labbaik......