Sabtu, 07 Februari 2009

Berkaca Pada Pengamen Jalanan


Suatu hari saya sedang berada didalam sebuah bis kota yang akan membawa saya ke tempat tujuan kami yaitu daerah salemba. Ketika bis sedang melaju perlahan sembari menaikkan penumpang, seorang pengamen jalanan masuk kedalam bis dan mulai mengucapkan salam serta beberapa patah kata pembuka untuk memulai pekerjaannya.
Saya yang ketika itu duduk dibangku barisan ketiga dibelakang sopir, tidak bisa memperhatikan dengan leluasa tampang pengamen yang sedang memulai pekerjaannya itu. Tapi meskipun demikian saya tetap bisa mendengarkan apa-apa yang diucapkan oleh pengamen itu.
Mulailah sang pengamen dengan tempang pertamanya. Dengan menggunakan alat musik gitar dan harmonika. Tembang yang berbau countri itu (saya rasa begitu) dinyanyikan sang pengamen dengan sebaik-baiknya bersamaan dengan membawakan alat musik yang digunakannya.
Sekilas saya menikmati nyanyian yang dibawakan sang pengamen, sepertinya bisa membawa suasana yang lain didalam bis kota yang lumayan sumpek. Tapi…saya berpikir serasa ada suatu tambahan alat musik lain yang dibawakan oleh sang pengamen.
Akhirnya dengan rasa penasaran saya menoleh kearah pengamen yang berada beberapa barisan bangku dibelakang saya.
Dan … ternyata… memang benar! Sang pengamen menggunakan alat musik tambahan lagi yang diketukkan kegitar sambil memetik senar gitar. Alat musik itu berupa sebuah botol plastik kecil yang berisi [seperti] pasir . Tiga alat musik itu sekaligus digunakannya ketika sedang membawakan lagu yang dinyanyikannya.
Seketika saya merasa terpana dengan apa yang dilakukannya. Bagaimana bisa dia memainkan alat musik sekaligus tiga dengan disertai lantunan suara yang memukau. Pastilah memerlukan latihan yang cukup keras agar semuanya bisa terdengar seirama dan harmonis.
Setelah tiga lagu yang dibawakan sang pengamen, maka ‘pertunjukan’ yang memukau itu pun berakhir. Diiringi beberapa nasehat agar kita para penumpang tidak melupakan barang bawaan kita, dan agar kita selau berhati-hati dalam perjalanan kita. Serta diiringi sebuah do’a agar kita selamat sampai ditujuan. Setelah itu sang pengamen mulai menyodorkan ‘kantong’ yang sudah disiapkannya kepada para penumpang bis kota yang sepertinya terhipnotis dengan ‘pertunjukan’ yang disuguhkannya.
Subhanallah! Uangpun mengalir dari kantong parapenumpang bis yang sedang berjalan itu. saya yang ikut menikmati pertunjukan itu pun serasa ‘wajib’ memberikan sedikit dari uang yang saya miliki. Ketika ‘kantong’ sang pengamen sampai didepan saya, saya sudah melihat beberapa uang seribuan. Padahal itu baru dibarisan bangku ketiga.
Semakin kebelakang, semakin banyak saya mendengarkan gemerincing uang yang terdengar berjatuhan dalam ‘kantong’ pengamen tadi. Diiringi ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dari mulut pengamen itu.
Ketika itulah saya jadi berpikir. Ternyata untuk melakukan pekerjaan kita. Maka kita harus benar-benar optimal dalam melaksanakannya. Dan juga diperlukan kreatifitas yang selalu bertambah. Agar apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan.
Selama ini saya terasa sangat sulit untuk mengembangkan kreatifitas saya dalam menulis. Padahal saya begitu ingin untuk mendalami dunia menulis teruatama menulis cerita untuk anak. Setiap tulisan yang sudah saya buat dan kirimkan selalu dikembalikan dengan alasan tema yang sama sudah pernah dimuat. Atau tema terlalu biasa.
Dan bahkan pernah tidak dikembalikan sama sekali. Sampai-sampai saya hampir berputus asa dengan keinginan saya untuk terus menulis. Untunglah sang pengamen jalanan tadi ‘didatangkan’ Allah kepada saya untuk kembali membangkitkan semangat terhadap cita-cita dan keinginan saya. Yang insyallah akan membuat saya mencari ide-ide yang lebih kreatif agar tulisan saya bisa dimuat dimajalah atau Koran. Seperti yang saya, dan keluarga harapkan selama ini.
Terima kasih pengamen jalanan. Walaupun aku tidak tahu namamu, dan dari mana kamu berasal tapi, kamu sudah memberikan pelajaran yang berharga untukku.
Terima kasih ya Allah telah memberikan hidayah kepada hamba-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^