Senin, 14 Maret 2011

Fabel, Janji Kuni Kancil


Hari ini untuk kedua kalinya Ibu mengambil modem internet Kuni Kancil. Kali pertama dulu, di sebabkan Kuni terlalu asyik chatting, sehingga melupakan tugas sekolahnya. Setelah beberapa minggu tanpa Internet, Kuni memohon pada ibu, agar hukumannya diakhiri, karena waktu itu ibu berkata Modem akan di sita ibu, sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Jika Kuni mengerjakan tugas-tugas sekolah dan nilai ulangan bagus, maka modem akan di kembalikan. Kuni meminta ibu mengijinkannya untuk internetan lagi, setelah seminggu berlalu, ia memperlihatkan tugas-tugas sekolah yang sudah di selesaikannya, dan nilai ulangannya-pun bagus. Ibu luluh dan mengembalikan modem internet itu kepada Kuni.

Kali ini ibu terpaksa mengambil Modem itu lagi, karena keasyikan chatting , Kuni sampai melupakan speaking test di tempat les-nya hari ini. Speaking test di mulai sejak pagi tadi, ibu yang sedang sibuk, juga tidak mengingat kalau hari ini Kuni harus mengikuti Speaking test, tiba-tiba jam empat lebih sepuluh menit, Nanda, teman Kuni menelpon, menanyakan kenapa Kuni tidak hadir saat speaking test. Kuni kaget, dan baru ingat bahwa hari ini dia harus mengikuti speaking test itu. Dengan tergesa-gesa Kuni mengambil buku-bukunya dan berlari ke tempat les yang jaraknya kurang lebih dua ratus meter dari rumah.

Ibu yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa melongo dan geleng-geleng kepala. Ibu tak habis pikir, biasanya Kuni tidak pernah melupakan jadwal lesnya, karena Kuni sangat menyukai les Bahasa Inggris ini, Ms. Daisy yang menjadi gur lesnya adalah teman chatting-nya begitu cerita Kuni kepada ibu beberapa hari yang lalu. Di samping itu Ms. Daisy juga sangat baik dan menyenangkan ketika mengajar di tempat les, itulah sebabnya Kuni tidak akan melewatkan satu kali pun les Bahasa Inggrisnya. Lalu kenapa sekarang Kuni melupakan hal yang paling dia suka? Ibu benar-benar tidak mengerti.

Setelah Kuni pulang dari les, dan istirahat di kamarnya, ibu menemui Kuni.

“ Kak, kali ini Ibu terpaksa mengambil modem ini lagi, kakak tau kenapa?” tanya Ibu sambil memegang modem yang baru saja diambilnya di atas meja komputer. Benda segi empat berwarna putih dan hanya sebesar kotak coklat kesukaan Kuni itu sekarang berada di tangan ibu.

“Bu...Kakak minta maaf, kakak benar-benar lupa,” Kuni memelas.

“Hal ini juga dulu yang Kakak katakan pada Ibu, Ibu akan mengembalikan modem ini, jika Kakak benar-benar menepati janji Kakak, untuk tidak terlalu asyik chatting, sehingga melupakan tugas Kakak.”

Kuni hanya bisa tertunduk, tadi memang sedang seru chatting dengan Irene, Qonita, Selly, dan Fira, mereka tadi sedang mengadakan konferensi , itu istilah mereka untuk chatting rame-rame. Kebetulan hari ini memang hari Sabtu, hari yang diijinkan Ibu dan Bapak untuk main internet, disamping hari Minggu. Karena sesuai perjanjian, hari-hari lain Kuni tidak bisa meggunakan internet, agar tidak mengganggu tugas-tugas sekolah, seperti kejadian tempo hari. Kuni lupa jadwal lesnya di ganti untuk hari ini saja di sebabkan speaking test itu, biasanya Kuni les hari Senin dan Kamis, maka terjadilah hal seperti ini. Kuni sungguh-sungguh menyesal.

Kuni tahu, ibu tidak pernah main-main dengan hukumannya, hukuman akan berakhir jika Kuni sudah memperlihatkan perubahan sikapnya. Sejak hari itu Kuni mulai mencatat semua jam kegiatannya di HP, dan mengeset alarm pada jadwal kegiatannya itu. Mulai dari bangun pagi, jam shalat, jadwal berangkat sekolah, dan jadwal les. Ternyata hal ini berhasil, Kuni tidak pernah lagi terlambat atau terlupa melakukan apapun. Di sekolah dan di tempat les, Kuni datang lebih awal, shalat pun tepat waktu, dan tugas sekolah juga di kerjakannya.

Ibu memperhatikan perubahan putrinya itu. Pada minggu ke tiga setelah penyitaan modem, Ibupun mengembalikan modem itu kepada Kuni, dengan syarat jadwal kegiatan yang sudah di set di HP yang sudah Kuni lakukan selama ini, di teruskan dan tambahannya, Kuni harus menggunakan modem internet itu untuk hal yang bermanfaat, jangan hanya untuk chatting saja. Kuni menyanggupi syarat dari Ibu. Ia berjanji akan lebih banyak mencari pelajaran di internet nanti.

Benar saja, Kuni menepati janjinya kepada Ibu, karena suatu hari ketika Kuni sedang sekolah, ibu mengecek apa saja yang sudah di lihat Kuni, ternyata Kuni membuat beberapa buah Blog. Ibu membuka salah satu Blog itu , didalamnya terdapat tulisan-tulisan Kuni. Dan yang lebih membuat Ibu bangga ternyata ada beberapa orang yang memesan tema Blog-nya kepada Kuni, karena Kuni memposting tema itu di Blog-nya, agar si pemesan, bisa mengambil kode tema yang dipesannya dari Blog Kuni itu.

Kuni benar-benar telah menepati janjinya sekarang. Ibupun lega dan tidak akan khawatir lagi dengan Kuni. “Teruslah belajar Nak,” batin Ibu.

3 komentar:

  1. Saat janji di tepati, dan bahkan memberi kejutan indah tak terkira, rasanya luar biasa...

    BalasHapus
  2. sudah biasa mendongeng buat anak2 ya bu?

    BalasHapus
  3. to dheeasy dan mataharitimoer, terima kasih sudah mampir, saya masih belajar menuliskan apa yang biasa saya ceritakan untuk anak saya, semoga tulisan ini bermanfaat ya salam menulis :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^