Selasa, 29 Maret 2011

Fabel, Ipod Si Kuni


"Pak, ulang tahun ku tahun ini hadiahnya Ipod aja ya," ujar Kuni Kancil kepada bapaknya ketika mereka sarapan pagi itu.
"Untuk apa Ipod, bukankah Kuni sudah punya HP, di HP juga bisa denger musik," Sela ibu.
Ibu tidak suka jika setiap permintaan Kuni selalu di penuhi Bapak. Sebelumnya Kuni minta di belikan HP yang fiturnya lengkap seperti ada kamera, wifi, dan fitur lain yang Ibu tidak mengerti. Meskipun ketika itu Bapak tidak mengiyakan permintaan Kuni, tapi beberapa minggu setelah itu, Bapak membawa pulang Smart Phone yang diinginkan Kuni.
Ibu tidak mungkin marah, toh sudah di beli, Ibu hanya berharap Kuni tidak melalaikan tugas belajarnya, karena keasyikan dengan Smart Phone-nya. Sekarang meskipun Bapak tidak mengiyakan permintaan Kuni yang baru saja di ucapkannya, Ibu yakin Bapak pasti akan membelikannya, dalam beberapa minggu ini.
"Kalau pakai HP, gak asik Bu," jawab Kuni sekenanya.
"Kenapa tidak dari dulu aja minta Ipod, kan Bapak gak perlu beliin HP yang mahal itu," Ibu kesal dengan jawaban Kuni. Anak ini ada saja permintaannya, jika diperhatikan, biasanya Kuni akan meminta barang baru setiap kali ia selesai membaca tabloid yang khusus mengulas tentang gadget terbaru IT. Kadang Ibu berharap Bapak tidak usaha membeli tabloid itu, agar anaknya yang korban iklan ini tidak terus meminta gadget terbaru.
"Kuni, tolong beliin garam ke warung Mang Aji dong," teriak Ibu dari dapur. Kuni tak menyahut. Ibu mengulangi lagi permintaannya, tetap saja Kuni diam. Ibu menghampiri Kuni, ternyata Kuni sedang asyik menikmati Ipod , sehingga telinganya tertutup earphone yang harus dipasang ke Ipod. Ibu heran, kapan Bapak membelikan Ipod ini untuk Kuni, batin Ibu.
Ibu menyolek bahu Kuni, seraya berkata "tolong beliin garam di warung."
Kuni gelagapan, ia segera melepas earphone-nya, dan buru-buru mengambil uang di tangan Ibu selanjutnya lari ke warung.
"Mang Aji.., beli garam," teriak Kuni setelah sampai di warung Mang Aji Gajah.
Mang Aji tidak muncul, Kuni mengulangi lagi teriakannya. Masih sama, Mang Aji tidak muncul.
Kuni masuk ke dalam warung Mang Aji, dilihatnya sekeliling warung, tapi Mang Aji tidak terlihat.
Kuni masuk ke dalam rumah Mang Aji yang memang terhubung dengan warung. Mang Aji tidak ada di rumahnya. Kuni memutuskan kembali ke rumah saja.
Ketika ia melangkahkan kakinya ke dalam warung lagi, tiba-tiba Kuni melihat Dogi Anjing memasukkan berbagai makanan ringan ke dalam sebuah kantong.
Kuni menghentikan langkahnya, ia segera sembunyi di balik gorden yang membatasi warung dan rumah Mang Aji. Sepertinya dia sedang mencuri dagangan Mang Aji, karena Kuni melihat Dogi celingukan kiri kana seperti ketakutan aksinya ketahuan.
Kuni tidak berani berteriak, karena badan Dogi lebih besar dari dia. Kuni ingat ia membawa Ipod, segera dinyalakannya video Ipod, dan ia merekam semua yang di lakukan Dogi.
Setelah berhasil mencuri dagangan Mang Aji, Dogi langsung lari. Saat itulah Kuni keluar dari persembunyiannya. Beberapa saat kemudian Mang Aji pun datang, Kuni segera menceritakan kejadian yang baru saja di alaminya seraya memperlihatkan rekaman Ipod-nya.
Mang Aji berterima kasih kepada Kuni dan segera ke rumah Dogi Anjing untuk melaporkan perbuatannya kepada bapaknya, dengan memperlihatkan rekaman Ipod milik Kuni.
sudah sering Dogi melakukan hal itu tapi selalu saja ia bisa berkilah karena tidak ada bukti. sekarang bukti sudah di tangan Mang Aji, ia pasti tidak bisa mengelak lagi, batin mang Aji.
"Coba Pak Dogi lihat rekaman ini," ujar Mang Aji ketika Dogi berkelit dari kesalahannya,
Bapak Dogi terkejut melihat apa yang terekam di Ipod itu, benar anaknya telah mencuri di warung Mang Aji. Pak Dogi malu dan minta maaf kepada Mang Aji, serta mengganti kerugian Mang Aji.
Mang Aji pun memaafkan kesalahan Dogi dan segera ke rumah Kuni untuk mengembalikan Ipod Kuni yang sudah menjadi saksi kejahatan Dogi.
"Bu Kuni, terima kasih ya, Kuni sudah menolong saya dengan Ipod-nya ini," ujar Mang Aji membuat Ibu Kuni menghentikan marahnya kepada Kuni.
"Tuh..kan, aku udah bilang aku lama karena aku nolong Mang Aji dulu," gerutu Kuni.
"Oh, kalau gitu Ibu minta maaf ya Kuni, soalnya Ibu pikir Kuni keasyikan dengerin Ipod hingga lupa pesenan Ibu," Ibu memeluk Kuni.
Mang Aji memberikan garam dan beberapa bungkus makanan ringan untuk Kuni dan keluarganya, sebagai tanda terima kasihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^