Minggu, 10 Januari 2010
Punya Hati
Barusan aku menonton sebuah acara tausiah di TV one, aku lupa judulnya. Yang mengisi acara itu ustad yusuf mansur dan Bapak Prof. Arif rahman hakim, psikolog dan pemerhati anak { aku pikir begitu} Kebetulan aku telat nontonnya, jadi hanya sedikit yang bisa ku petik dari tusiah itu yaki bagaimana sikap kita terhadap anak-anak kita, itulah yang akan di tiru oleh anak kita kelak ketika mereka dewasa.
Menurut Prof Arif rahman, sebaiknya para orang tua megerti dan memahami anak-anaknya, jadilah orangtua yang banyak mendengar daripada menjadi orangtua yang banyak bicara. Maksudnya disini adalah, kita sebagai orangtua terkadang memerintahkan dan melarang anak kita tanpa mau mendengarkan apa yang mereka inginkan. Sebaiknya sebagai orang tua, kita tidak hanya memberikan materi kepada mereka, namun juga kasih sayang yag tulus dan ikhlas. Serta berada di dekat mereka dan mendengarkan keluhan dan kesulitan yang sedang mereka hadapi. Pelukan hangat dari seorang ibu akan menenangkan hati mereka yang sedang mencari identitas diri, sehingga mereka merasa nyaman berada di sisi orangtua yang menyayanginya ketimbang berada disisi teman-temannya atau obat-obatan terlarang yang menjadi pelarian bagi sebagian remaja kita.
Jika kita adalah salah satu dari ibu bekerja, maka berikanlah waktu kita yang sedikit itu benar-benar untuk mereka, seharian kita tidak bertemu dengan anak-anak kita, maka luangkanlah waktu kita untuk anak kita dengan kwalitas yang sangat baik. Jika sebagian ibu bekerja beranggapan bahwa kwalitas waktu yang lebih baik ketimbang kwantitas, maka sang profesor ini beranggapan, keduanya harus seimbang baik kwalitas bertemu dan berbicara dengan anak, maupun kwantitasnya. Dan jika terpaksa harus meninggalkan mereka cukup lama [ seharian ] maka kita harus memperhatikan orang yang akan menjaga anak kita. Pilihlah asisten itu seseorang yang dasar agamanya baik, ikhlas dan penyayang, sehingga bisa menggantikan sementara tugas kita dalam mendidik anak kita.
Sementara itu ustad yusuf mansur menambahkan. Sebaiknya wanita atau ibu itu di rumah mendidik dan mengasuh anak-anaknya dan tidak bekerja di luar rumah. kalaupu terpaksa harus bekerja di luar rumah, maka carilah pekerjaan yang mengijinkan wanita tersebut mengenakan pakaian muslimah, atau menutup auratnya. karena jika tidak menutup aurat keluar rumah, maka wanita tersebut sudah membuat berdosa orang-orang yang bertemu dengannya terutama laki-laki, dan dosa itu akan dilimpahkan kepada wanitra tersebut. Maasyaallah.... semoga Allah menjaga kita da keluarga kita dari hal-hal buruk seperti itu amin....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^