Jumat, 01 Januari 2010
belajar dari anak-anak
nasehat bisa dari siapa saja, termasuk dari anak kecil sekalipun. Demikan rasul mengatakan kepada kita. Hal ini juga yang baru kualami beberapa hari yang lalu. Di TPA aku mengajar, kami kedatangan seorang murid baru. Murid baru ini di tempatkan di kelasku. Sebagaimana biasanya, akupun memperkenalkan murid baruku kepada teman-temannya. Setelah itu kelaspun di mulai. Hari itu berjalan seperti biasanya sampai kelas usai.
Keesokan harinya kelas TPA pun di mulai lagi. Sang murid baru yang bernama penta itu datang menghampiriku di tengah waktu belajar. Kebetulan waktu itu murid-muridku sedang menulis di buku paket TPA tentang huruf hijaiyah dan cara menyambung huruf tersebut. ' bu... Ini infaknya' ujar murid kecilku ini, sambil menyerahkan uang seribu rupiah kepadaku.
' oh ya.. Ma' kasih ya sayang, nanti kita masukkan ke kotak infak ya... Penta pegang dulu uangnya, kalau udah mau pulang baru kita masukkan kekotak infak yang di sana' jawabku sambil menunjukkan kotak infak yang berada di pojokan mesjid.
'ini infak buat TPA bu, bukan buat mesjid, kalau untuk mesjid tadi sudah aku masukkan kekotak itu' sahutnya.
Sejenak aku tercenung, 'baiklah , kalau begitu ibu simpan dulu uang infak penta, nanti ibu berikan kepada ibu yang biasa menyimpan uang infak ya' aku meraih seribuan yang ada di tangan malaikat kecil itu.
Sang malaikat kecil itupun setuju denganku, setelah menyerahkan uangnya kepadaku , ia melanjutkan aktifitasnya menulis di buku paket . kelaspun berjalan seperti biasanya.
Keesokan harinya ketika kelas TPA pun kembali di mulai, malaikat kecilku yang kemaren kembali melakukan hal yang sama, memberikan selembar seribuan kepadaku untuk infak. Aku kembali menerimanya dan memberikannya kepada bagian administrasi TPA sama seperti kemaren. Hari itu aku mulai berpikir, apakah aku harus mengatakan bahwa infak untuk TPA tidak harus tiap hari kepada malaikat kecil ini?. Karena TPA memang menarik infak dari wali murid sebesar lima belas ribu per bulan. Tapi kuabaikan pikiranku.
Sampai pada hari selanjutnya. Setiap hari sang malaikat kecil menyetor uang seribuan kepadaku, hingga akhirnya dia berinisiatif memberikan infaknya langsung kepada bagian administrasi. Subhanallah, sebelumnya aku beranggapan sadaqah yang di berikan si malaikat kecil iti hanya beberapa hari saja, ternyata tidak, setiap hari dia memberikan infaknya yang seribuan itu kepada administrasi, bahkan sampai sekarang. Aku tidak bisa berkata-kata, ternyata sadaqah yang selama ini aku teriakkan kepada murid-muridku, kerabat atau teman yang kebetulan sedang curhat padaku, belum bisa kulaksanakan setiap hari seperti yang dilakukan penta malaikat kecil yang mengingatkanku tentang kealpaan ini.
Walaupun hanya seribu rupiah, tapi penta istiqamah dengan sadaqahnya. Tapi aku ..aku rasa aku belum seistiqamah malaikat kecil itu. Ya Allah, terima kasih sudah mengirim malaikat kecil itu padaku. Beri hamba keistiqamahan seperti malaikat kecil yang Engkau kirim ini ya Allah.... Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^