Minggu, 17 Januari 2010
Sibuk
Sibuk....adalah satu kata yang biasa dipakai sebagai sebuah alasan. demikian juga halnya denganku. Setelah liburan sekolah anak-anak usai, maka aku kembali kepada kesibukan semula sebagai ibu rumah tangga yang juga mengajar di TPA dekat rumah. Jadi....seperti biasa, menulis terpaksa di lakukan ketika ada waktu lowong. Padahal sudah di niatkan kalau bisa setiap hari harus menulis setidaknya satu halaman atau paling minim setengah halaman, tapi.... niat hanya tinggal niat, ternyata kesibukan ini memang tidak bisa membuatku menjalankan niatku.
Kegiatanku sudah di mulai dari setelah subuh. Menyiapkan sarapan, sambil bebenah rumah. lalu mengantar anak-anak sekolah. Kembali ke rumah dengan dilanjutkan mengerjaka pekerjaan ibu rumah tangga seperti mencuci , memasak, menyetrika pakaian, diantara waktu itu aku mengantar makan siang anak-anak ke sekolah. Jam dua menjemput Hikmal, selanjutnya jam tiga lebih menjemput Syifa. Samapai di rumah langsung salat asar dan buru-buru ke TPA. Pulang dari TPA jam enam atau sebelum azan maghrib. Salat maghrib bersama anak-anak, Menyiapkan makan malam , selanjutnya makan malam bersama . Mengecek pelajaran anak-anak.... kadang mengajari mereka jika mereka tidak mengerti dan terakhir... salat isya. Setelah salat isya inilah baru ada waktu istirahat. Rasanya semua badan dan pikiran sudah lelah untuk diajak menulis. Jadi.... terpaksa menulis sekali seminggu saja, ketika anak-anak libur dan di rumah, itupun jika tidak diajak sama suami atau anak-anak jalan-jalan. Kadang kalau di jalan aku masih menyempatkan menulis di HP, kebetulan di HP ada fasilitas Officenya, Oleh karena itu jangan sebel, jika membaca tulisanku yang kadang-kadang terdapat kata-kata yang kurang hurufnya, biasanya aku lupa mengedit tulisan yang aku tulis di HP dan langsung mempostingnya di blog.... he..he..he... maaf ya... sampai ketemu lagi di kesempatan yang akan datang
Minggu, 10 Januari 2010
Liburan
Di postingan sebelumnya aku menulis tentang hujan badai yang menghadang di tengah perjanan kami menuju Bandung. Kami sekeluarga berhasil sampai di Bandung dan mencari penginapan. seuntai doa kami ucapkan semoga besok lebih cerah dari hari ini. Dan Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa kami itu. keesokan harinya cuaca benar-benar cerah, maka seperti rencana semula kamipun berangkat ke ciater, sebelumnya kami mampir dulu di Gunung Tangkuban Perahu, sembari menikmati keindahan kawah gunung ini sulungku, Syifa mencoba mengunggang kuda yang kebetulan menjadi salah satu 'icon' tangkuban perahu. Sementara aku , bungsuku Hikmal dan suami berfoto ria mengambil gambar keindahan gunung tangkuban perahu ini. Subhanallah.... benar-benar indah tempat ini, dan serasa semakin kecil rasanya kita ini di hadapan sang pencipta.
Setelah selesai dengan aktifitas kami memandangi keagungan sang khalik ini, kami pun melanjutkan perjalanan ke ciater, dimana ada pemandian air panas di sana. di sepanjang jalan aku sempatkan untuk menjepret beberapa pemandangan lain yang tak kalah indahnya. meskipun aku kamera yang ku ganakan hanya kamera saku, namun nanti anda bisa melihat hasil jepretanku ini tidak mengurangi keindahan ciptaanNya itu.
Sampai di ciater, kami mencari penginapan lagi, karena kami harus beristirahat dulu setelah perjalanan yang cukup melelahkan tadi. Sepertinya icon kota Bandung dan sekitarnya ini adalah berkuda, karena di penginapan kami ini juga wara wiri kuda beserta kusirnya yang menawarkan tunggangan kuda ini kepada kami, tidak ingin membuang kesempatan, Syifa minta naik kuda lagi, dan kali ini Hikmalpun ikut-ikutan, padahal tadi di tangkuban perahu Hikmal tidak mau katanya takut jatuh. Baru sejam beristirahat di penginapan, ternyata desa ciater inipun di guyur hujan... yah....dengan sangat terpaksa kami memutuskan untuk berendam di air panasnya besok saja .
Keesokan harinya dengan tidak m,embuang waktu , pukul 6 pagi kamipun mulai bertualang di komplek Sari Ater ini, semua area yang ada kami kunjungi. Aku pikir kami adalah pengunjung pertama, ternyata sudah ada beberapa orang yang berada di area pemandian itu. Aku mulai lagi memotret beberapa pemandangan yang sungguh indah ini. Tempat yang di sekelilingnya kita jumpai air panas alami ini, benar-benar membuatku bertambah takjub dengan keagungan Allah sang pencipta, dengan sedikit sentuhan manusia, maka tempat indah ini semaki bertambah indah dan memesona.
Selesai menikmati keindahan alam ciater dan menikmati berendam di kolam air panas, kami sarapan pagi , ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Kami harus kembali ke kamar setelah sarapan ini, karena siang nanti di samping kami harus chekout dari kamar, suamikupun harus salat jum'at. kebetulan hari itu hari jum'at. Keinginan untuk segera berbenah- malah terhalang karena kedua buah hatiku yang benar-benar sudah 'keracunan kuda' demikian aku menyebutnya, minta naik kuda lagi sebelum kami kembali ke kamar. Dengan sedikit keterpaksaan kamipun mengikuti keinginan mereka, toh petualangan ini tidak pernah mereka jumpai sebelumya. Semoga saja tidak begitu lama, dan masih ada waktu untuk bebenah dan segera chekout, serta untuk menunaikan salat jum'at nanti doa suamiku.
Setelah puas dengan berkuda, anak-anak kamipun kembali dan selanjutnya kami segera kembali kekamar. aku segera merapikan semua bawaan kami dan memasukkannya kedalam tas selanjutnya ke mobil. setelah aku anggap tidak ada lagi yang ketinggalan, dan suamikupun sudah memeriksa kembali kamar kami tadi, kamipun segera chekout, dan keluar dari penginapan ini. selanjutnya kami akan segera kembali ke rumah di bekasi, semoga saja di perjalanan nanti kami menemukan sebuah mesjid untuk salat jum'at.
Di perjalanan pulang kami menemukan mesjid untuk salat jum'at. Ketika itulah suamiku baru ingat ternyata payung yang kami keluarkan dari mobil sewaktu kehujanan kemaren sore, ketinggalan di kamar hotel. Payung itu sudah beberapa tahun ini di mobil kami, karena kami memang memperuntukkannya jika kami kehujanan ketika bepergian seperti ini. Aku meletakkannya di belakang pintu kamar karena payung itu basah. Padahal aku sudah berusaha mengingat-ingat agar payung itu tidak ketinggalan, ternyata masih saja tertinggal. Yah... selamat tinggal payung, terima kasih sudah menjaga keluarga kami beberapa tahun terakhir.
Ini lah sebagian foto kami sewaktu liburan.
Setelah selesai dengan aktifitas kami memandangi keagungan sang khalik ini, kami pun melanjutkan perjalanan ke ciater, dimana ada pemandian air panas di sana. di sepanjang jalan aku sempatkan untuk menjepret beberapa pemandangan lain yang tak kalah indahnya. meskipun aku kamera yang ku ganakan hanya kamera saku, namun nanti anda bisa melihat hasil jepretanku ini tidak mengurangi keindahan ciptaanNya itu.
Sampai di ciater, kami mencari penginapan lagi, karena kami harus beristirahat dulu setelah perjalanan yang cukup melelahkan tadi. Sepertinya icon kota Bandung dan sekitarnya ini adalah berkuda, karena di penginapan kami ini juga wara wiri kuda beserta kusirnya yang menawarkan tunggangan kuda ini kepada kami, tidak ingin membuang kesempatan, Syifa minta naik kuda lagi, dan kali ini Hikmalpun ikut-ikutan, padahal tadi di tangkuban perahu Hikmal tidak mau katanya takut jatuh. Baru sejam beristirahat di penginapan, ternyata desa ciater inipun di guyur hujan... yah....dengan sangat terpaksa kami memutuskan untuk berendam di air panasnya besok saja .
Keesokan harinya dengan tidak m,embuang waktu , pukul 6 pagi kamipun mulai bertualang di komplek Sari Ater ini, semua area yang ada kami kunjungi. Aku pikir kami adalah pengunjung pertama, ternyata sudah ada beberapa orang yang berada di area pemandian itu. Aku mulai lagi memotret beberapa pemandangan yang sungguh indah ini. Tempat yang di sekelilingnya kita jumpai air panas alami ini, benar-benar membuatku bertambah takjub dengan keagungan Allah sang pencipta, dengan sedikit sentuhan manusia, maka tempat indah ini semaki bertambah indah dan memesona.
Selesai menikmati keindahan alam ciater dan menikmati berendam di kolam air panas, kami sarapan pagi , ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Kami harus kembali ke kamar setelah sarapan ini, karena siang nanti di samping kami harus chekout dari kamar, suamikupun harus salat jum'at. kebetulan hari itu hari jum'at. Keinginan untuk segera berbenah- malah terhalang karena kedua buah hatiku yang benar-benar sudah 'keracunan kuda' demikian aku menyebutnya, minta naik kuda lagi sebelum kami kembali ke kamar. Dengan sedikit keterpaksaan kamipun mengikuti keinginan mereka, toh petualangan ini tidak pernah mereka jumpai sebelumya. Semoga saja tidak begitu lama, dan masih ada waktu untuk bebenah dan segera chekout, serta untuk menunaikan salat jum'at nanti doa suamiku.
Setelah puas dengan berkuda, anak-anak kamipun kembali dan selanjutnya kami segera kembali kekamar. aku segera merapikan semua bawaan kami dan memasukkannya kedalam tas selanjutnya ke mobil. setelah aku anggap tidak ada lagi yang ketinggalan, dan suamikupun sudah memeriksa kembali kamar kami tadi, kamipun segera chekout, dan keluar dari penginapan ini. selanjutnya kami akan segera kembali ke rumah di bekasi, semoga saja di perjalanan nanti kami menemukan sebuah mesjid untuk salat jum'at.
Di perjalanan pulang kami menemukan mesjid untuk salat jum'at. Ketika itulah suamiku baru ingat ternyata payung yang kami keluarkan dari mobil sewaktu kehujanan kemaren sore, ketinggalan di kamar hotel. Payung itu sudah beberapa tahun ini di mobil kami, karena kami memang memperuntukkannya jika kami kehujanan ketika bepergian seperti ini. Aku meletakkannya di belakang pintu kamar karena payung itu basah. Padahal aku sudah berusaha mengingat-ingat agar payung itu tidak ketinggalan, ternyata masih saja tertinggal. Yah... selamat tinggal payung, terima kasih sudah menjaga keluarga kami beberapa tahun terakhir.
Ini lah sebagian foto kami sewaktu liburan.
Punya Hati
Barusan aku menonton sebuah acara tausiah di TV one, aku lupa judulnya. Yang mengisi acara itu ustad yusuf mansur dan Bapak Prof. Arif rahman hakim, psikolog dan pemerhati anak { aku pikir begitu} Kebetulan aku telat nontonnya, jadi hanya sedikit yang bisa ku petik dari tusiah itu yaki bagaimana sikap kita terhadap anak-anak kita, itulah yang akan di tiru oleh anak kita kelak ketika mereka dewasa.
Menurut Prof Arif rahman, sebaiknya para orang tua megerti dan memahami anak-anaknya, jadilah orangtua yang banyak mendengar daripada menjadi orangtua yang banyak bicara. Maksudnya disini adalah, kita sebagai orangtua terkadang memerintahkan dan melarang anak kita tanpa mau mendengarkan apa yang mereka inginkan. Sebaiknya sebagai orang tua, kita tidak hanya memberikan materi kepada mereka, namun juga kasih sayang yag tulus dan ikhlas. Serta berada di dekat mereka dan mendengarkan keluhan dan kesulitan yang sedang mereka hadapi. Pelukan hangat dari seorang ibu akan menenangkan hati mereka yang sedang mencari identitas diri, sehingga mereka merasa nyaman berada di sisi orangtua yang menyayanginya ketimbang berada disisi teman-temannya atau obat-obatan terlarang yang menjadi pelarian bagi sebagian remaja kita.
Jika kita adalah salah satu dari ibu bekerja, maka berikanlah waktu kita yang sedikit itu benar-benar untuk mereka, seharian kita tidak bertemu dengan anak-anak kita, maka luangkanlah waktu kita untuk anak kita dengan kwalitas yang sangat baik. Jika sebagian ibu bekerja beranggapan bahwa kwalitas waktu yang lebih baik ketimbang kwantitas, maka sang profesor ini beranggapan, keduanya harus seimbang baik kwalitas bertemu dan berbicara dengan anak, maupun kwantitasnya. Dan jika terpaksa harus meninggalkan mereka cukup lama [ seharian ] maka kita harus memperhatikan orang yang akan menjaga anak kita. Pilihlah asisten itu seseorang yang dasar agamanya baik, ikhlas dan penyayang, sehingga bisa menggantikan sementara tugas kita dalam mendidik anak kita.
Sementara itu ustad yusuf mansur menambahkan. Sebaiknya wanita atau ibu itu di rumah mendidik dan mengasuh anak-anaknya dan tidak bekerja di luar rumah. kalaupu terpaksa harus bekerja di luar rumah, maka carilah pekerjaan yang mengijinkan wanita tersebut mengenakan pakaian muslimah, atau menutup auratnya. karena jika tidak menutup aurat keluar rumah, maka wanita tersebut sudah membuat berdosa orang-orang yang bertemu dengannya terutama laki-laki, dan dosa itu akan dilimpahkan kepada wanitra tersebut. Maasyaallah.... semoga Allah menjaga kita da keluarga kita dari hal-hal buruk seperti itu amin....
Jumat, 08 Januari 2010
Semangat Menulis
Mau tau apa yang membuat aku bersemangat menulis sekarang? Bukan berarti beberapa waktu yang lalu aku tidak bersemangat menulis, namun semangat menulis kali ini adalah semangat untuk menulis tulisan non fiksi, karena biasanya aku menulis cerita anak atau fiksi anak islam. Meskipun ada dua novel anak islam hasil karyaku yang sudah di terbitkan oleh penerbit Zikrul, ternyata kedua buku itu tidak begitu terdengar di pasaran, Benar novel anak islam yang berjudul Laptop ajaib, dan Berpetualang bersama Lepi itu di pasarkan di toko buku besar, seperti Gramedia dan Gunung Agung, namun aku rasa penjualannya tidak sesuai yang diharapkan penerbit. Sehingga kedua buku itu sudah tidak terdengar lagi sekarang. Namun aku tidak berputus asa, aku tetap menulis cerita anak, karena aku rasa, banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada para pembaca cilik tersebut, tapi entah karena tulisanku yang memang tidak berbobot dan tidak memenuhi standar penerbit, dari sekian banyak naskah yang ku kirim tak pernah ada kabarnya. Jika aku tanya pada penerbit jawabannya tidak pasti, atau kadang di oper dari satu editor ke editor lain. Akhirnya ceritaku untuk para pembaca cilik itu hanya tersimpan manis di file komputer dan CD.Lalu dimana cerita tentang semangat itu. Dari sinilah cerita tentang semangat itu berawal, beberapa tahun yang lalu aku pernah mengikuti program pelatihan menulis online dari Penulis Lepas.com. setelah program itu aku masih terus menulis cerita anak seperti yang kuceritakan diatas tadi. Sampai suatu saat aku "kehilangan mood" untuk menulis karena tidak adanya kabar berita beberapa naskah yang sudah aku kirimkan ke penerbit, hingga suatu kali aku kembali membuka situs penulis lepas. com yang ternyata sudah berubah. Di situs ini, aku membaca tulisan Jonru yang isinya kurang lebih menyatakan sebaiknya para penulis lebih baik menulis tulisan non fiksi ketimbang tulisan fiksi, karena pasar non fiksi lebih banyak dibanding pasar fiksi. Dari sini aku tersadar, ternyata apa yang di sampaikan Jonru ada benarnya juga, selama ini meskipun aku sering menulis, kebanyakan tulisanku hanya berkutat di seputar cerita anak. Walaupun pada awalnya aku tidak berniat mencari 'keuntungan' dari menulis ini, karena niatku hanya ingin menyampaikan pesan bagi anak-anak agar mereka berada di 'jalur' yang benar, tapi pada kenyataannya tulisanku itu tidak akan sampai kepada mereka, karena tulisanku itu hanya tersimpan di file komputerku saja. dan aku harus berusaha memikirkan cara lain untuk menyampaikan pesanku ini, nah di sinilah semangat itu mulai muncul. Aku berharap dengan memperbanyak tulisan non fiksi yang aku tulis ini serta mempostingnya di Penulis Lepas.com dan blog-ku, akan mengantarkanku kepada suatu keadaan yang mungkin saja bisa membuat tulisanku untuk anak-anak itu kelak bisa terlaksana. Terima kasih kepada Jonru dan pengelola situs Penulislepas.com ini , aku harap setiap tulisan yang aku kirim bisa di muat di situs ini, dan bisa memberi manfaat kepada banyak orang. Terima kasih juga kepada Peng Kheng Sun yang bersedia memberi tanggapan untuk salah satu tulisanku. Semoga komentar yang membangun dari anda para pencinta situs ini akan sangat membantu dan menambah semangatku untuk menulis tulisan non fiksi ini. Sekali lagi, terima kasih.....
Rabu, 06 Januari 2010
Hujan badai di perjalanan
Refreshing...mungkin itu kata yang tepat ketika kami sekeluarga berlibur di sini di Bandung dan sekitarnya. Rabu 6 januari 2010, siang ba'da lohor kami sekeluarga berangkat menuju bandung. rencananya kami akan menghabiskan liburan sekolah anak-anak yang hanya tersisa tiga hari ini ke ciater, atau tempat pemandian air panas. namun karena kami berangkatnya setelah lohor, maka suamiku memutuskan utuk menginap di bandung dulu. jadilah kami berangkat dengan hati riang dengan seuntai doa semoga Allah menjaga perjalanan kami. di tengah perjalanan, perjalanan kami di hadang hujan, di sekitar tol karawang hujannya masih sdikit lebat, namun pas kami berada di tol cipularang, hujannya benar-benar hujan badai yang membuat jarak pandang hanya sekitar satu meter saja. saking lebatnya hujan, wiper mobil yang dinyalakan suamikupun nyaris menyerah dengan hujan badai ii. selain hujan badai yang mengerikan ini, petir dan kilat seolah saling sambar-menyambar dan bersahutan. Kami haya bisa berdoa semoga perjalanan kami tidak mengalami kejadian yang tidak kami kehendaki. Aku meminta suami agar istirahat dulu atau berhenti dan meminggirkan mobil kami. suamikupun menerima saranku, mobil kami menepi dan berhenti dulu di dekat pom bensi yang ada di dalam tol itu. Namun baru saja beberapa menit kami menepi ternyata hal yang lebih tidak kondusif lagi terjadi. Air hujan yang sangat deras, membuat tebing di sekitarnya yang baru di garuk untuk pelebaran jalan. aku melihat air hujan yang mengalir dari celah tebing itu berwarna coklat yang semakin lama semakin banyak, sementara hujanpun semakin deras. Akhirnya suamiku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan kecepatan sekitar 40 km /jam. Hati ini rasanya tidak karuan, doa dalam hati tak putus-putus aku ucapkan. adrenalin benar-benar naik, sehingga detak jantungku semakin kencang. Ya Allah hamba mohon.... jagalah perjalanan kami.
Alhamdulillah, di tengah hujan badai itu, akhirnya kami berhasil sampai di kota bandung, untunglah sampai di bandung hujan badai mulai surut, dan digantikan dengan hujan biasa yag tidak ada badainya. Kamipun segera mencari penginapan. Semoga besok perjalanan kami lebih menyenangkan. Amin.....
Peduli mukena bersih
Peduli mukena bersih, demikianlah tulisan yang aku baca di sebuah mukena yang dikenakan oleh seseorang di musalla sebuah pusat perbelanjaan. Mukena yang bertuliska peduli mukena bersih itu setelah ku perhatikan terdapat tiga atau empat buah mukena di kenakan oleh ibu-ibu yang sedang menunaikan kewajiban salatnya di musalla ini. Saat itu aku juga akan menunaikan salat seperti ibu-ibu tersebut, kebetulan aku tidak membawa mukena dari rumah, makanya selesai wudhu, aku mencari-cari mukena milik musalla ini, ternyata mataku tertuju pada tuisan yang ada di mukena itu, tulisan itu cukup menarik perhatian, karena disamping mukenanya juga berwarna ungu, dan tulisannya berwarna ungu tua. Mungkin memang hal itu yang ingin di sampaikan oleh pemiliknya atau seseorang yang membuat mukena itu, agar semua orang yang salat di sini bisa peduli degan kebersihan mukena musalla yang di gunakannya. Pandangankupun beralih kepada mukena lain, yang sedang digunaka ibu-ibu untuk salat. beberapa diataranya aku perhatikan memang sangat kotor. Sama seperti mukena-mukena lai yang pernah aku temukan di musalla pusat perbelanjaan lain. Apalagi di bagia wajahnya. sangat kotras memang dengan mukena yang berwarna ungu itu. Untunglah saat itu aku membawa mukena sendiri, sehingga tidak harus terpaksa mengenakan mukena jorok itu untuk menghadap rabb-ku. Setelah beberapa saat menunggu, seorang ibu yang mengenaka mukena ungu itu selesai dari salatnya, dia menyodorkan mukena itu padaku, mungkin si ibu sudah maklum kalau aku sedag antri menunggu mukena karena tidak bawa mukena. Sambil tersenyum dan berterima kasih, akupun mengenakan mukena itu. Hmmm wangi khas pewangi pakaian tercium dari aroma mukena ini. Dan setelah kuperhatikan dengan seksama, memang tidak ada kotora atau noda di mukena ini. Mungkin saja baru di sumbangkan di musalla ini, atau para akhwat yag mengenakan mukena ini sudah sadar dengan prilaku mereka dan mulai menjaga kebersihan mukena ini. entahlah...
Aku hanya berterima kasih dalam hati kepada seseorang yang punya ide kreatif dalam menyumbangkan sesuatu seperti mukena ini. Semoga tidak hari ini saja mukena ini bersih, aku berharap setiap hari atau setidaknya dua hari sekali mereka mau mengganti mukena ini dengan yang bersih. Selamat kepada penyumbang yang aku tidak kenal ini, semoga amal ibadah Ibu atau bapak di terima oleh Allah, dan bagi kita yang menggunakan mukena ini aku berharap agar kita selalu menjaga kebersihannya. Karena Allah mencintai kebersihan, dan kebersihan itu sebagian dari iman, jadi jika pergi ke mall saja kita bersih dan cantik, kenapa menghadap Allah rabb kita kita tidak bisa lebih baik dari pada itu.
Minggu, 03 Januari 2010
Keistimewaan 10 Muharram
Ada tiga waktu yang dimuliakan Allah bagi umat muslim.
- Sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, dimana di dalamnya terdapat malam lailatul qadar.
- Sepuluh hari di awal bulan zulhijjah. Atau tiga belas hari ditambah dengan hari tasyrik. Dimana di sembilan zulhijjah adalah hari arafah, yang seluruh calon jemaah haji berkumpul di arafah sebagai sarat sahnya ibadah haji.
- Sepuluh hari di awal muharram.
- - Penciptaan Langit dan Bumi,
- - Penciptaan Matahari
- Nabi Adam lahir
- Nabi adam dan hawa bertemu dipadang arafah.
- Nabi Ibrahim lahir
- Nabi Isa lahir
- Nabi Isa diangkat kelangit ketika akan di salip oleh kaumnya.
- Nabi Adam dikeluarkan dari surga
- Nabi Musa di selamatkan dari kejaran tentara firaun di laut merah.
- Nabi Idris diangkat kelangit.
- Nabi Sulaiman diangkat jadi nabi dan raja.
- Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus.
- Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara mesir.
- Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya yang di deritanya selama 18 TH, ia menderita penyakit kulit yang parah.
Korupsi
Minggu 7 des 09 lalu, rumah kami kedatangan pejabat kelurahan yang mengaku sebagai petugas bagian penertiban bangunan. 'Tamu' ini juga pernah datang 2 kali ketika rumah kami sedang di renovasi.
Kedatangannya yang pertama dulu meminta kami menunjukkan IMB untuk renovasi rumah. Suamiku pun memperlihatkan IMB yang di maksud, ternyata bukan IMB lama yang di mintanya, tapi IMB baru yang menyatakan bahwa kami sudah mendapat ijin dari dinas tata kota untuk mendirikan bangunan , meskipun itu renovasi rumah. IMB baru tetap di butuhkan, demikian sang tamu memberi alasan.
Sebelumnya saya dan suami memang tidak tahu kalau merenovasi rumah juga harus ada IMB nya, tapi sebagai warga negara yang baik, suamiku berjanji akan mengurus IMB itu. Sang tamupun mulai melancarkan 'niat' korupsinya dengan meminta dia yang akan mengurus IMB tersebut, tentunya dengan nominal yang di tentukannya sendiri.
Mendengar nominal yang di sebutkan sang tamu itu, yang menurut saya sudah tidak masuk akal, secara halus kami menolak 'bantuan' tersebut. Kami mengatakan kami akan mengurus sendiri surat ijin tersebut ke kelurahan, maupun tata kota. mendengar penolakan kami sang tamu 'terpaksa' pergi dengan sebelumnya minta 'uang jalan' karena sudah datang kerumah kami untuk mengingatkan pembuatan IMB tersebut. Dengan terpaksa suamiku menyerahkan uang lima puluh ribuan ke tamu 'nekat' ini. Keesokan harinya aku segera mendatangi kelurahan, ternyata pejabat yang kemaren kerumahku sedang tidak di tempat, aku memutuskan bertanya pada petugas yang lain. Aku berharap semuanya akan baik-baik saja dan lancar. Petugas yang ku temui menjelaskan bahwa untuk membuat IMB sampai kecamatan saja aku harus mengeluarkan uang sebesar 300 ribu. Selanjutnya aku harus mengurus sendiri ke dinas tata kota. Aku bingung dengan penjelasan itu, sang petugaspun bermaksud membantuku dengan cara aku memberi uang jalan untuk dia membantuku mengurus IMB sampai kekecamatan, diluar uang 300 ribu tadi. Selanjutnya jika IMB yang di kecamatan selesai, aku harus mengurus sendiri IMB itu ke tata kota.
aku hampir saja menyetujui bantuan itu, namun aku minta bukti kwitansi, kalau dia sudah menerima sejumlah uang dariku, aku tidak mau uangku hilang begitu saja, aku harus memastikan dia benar-benar mengurus IMB itu. Ternyata dia berkeberatan membuatkan kwitansi untukku. Akupun memutuskan untuk pulang dan mengurusnya di tunda sampai besok.
Keesokan harinya aku ingat ada seorang kerabat yang punya teman pegawai di kantor tata kota. Kerabatkupun aku hubungi, dan temannya bersedia membantu membuatkan IMB untukku. Jadilah beberapa hari kemudian kerabatku dan temannya kerumah, saat dirumahku, sang teman memberikan sebuah formulir yang isinya adalah surat pernyataan dari tetanggga, yang menyatakan kalau mereka tidak keberatan kami merenovasi rumah, yang harus aku minta tandatangannya. Besoknya aku langsung meminta tanda tangan atau persetujuan dari tetangga dan RT,RW. selanjutnya aku antar ke tata kota. Dan beberapa hari berikutnya petugas tata kota datang dan mulai mengukur dan membuat bagan rumah yang sedang aku renovasi. Setelah selesai semua prosesi itu aku di minta menunggu beberapa minggu. Dan akhirnya IMB itu aku peroleh. Seiring dengan selesainya renovasi rumahku.
Di tengah penungguan selesainya IMB sang pejabat datang lagi, dan seperti biasa meskipun sudah kujelaskan bahwa aku sudah mengurusnya, dia sang pejabat tetap tidak peduli dan kembali minta 'uang lelah' suamikupun mau tak mau terpakaa memberikannya, karena sang pejabat itu tidak kunjung pergi dari rumah kami, setelah uang limapuluh ribu di tangannya, barulah dia meninggalkan rumahku.
Hari minggu inilah kali ketiga sang pejabat 'menyatroni' rumahku. Untunglah IMB itu sudah selesai beberapa bulan yang lalu. Setelah kami perlihatkan kepadanya IMB itu, tetap saja dia menyalahkan kalau rumah kami tidak mengikuti garis sempadan bangunan. Dan IMB yang kami buat ternyata tidak sesuai dengan keadaan rumah kami. Hal ini juga pernah diutarakan oleh petugas tata kota sewaktu mengukur dan menggambar rancang bangun rumahku, tapi ketika itu petugas itu mengatakan untuk di perumahan hal ini dapat di maklumi. Sekarang sang pejabat tetap ngotot minta uang lelah kepada kami, alasannya ada tetanggaku yang komplain dengan bangunan rumah kami. Setelah kutanya siapa yang komplain sang pejabat tidak mau memberikan nama itu, karena menurutku aku sudah meminta tandatangan tetangga sekitarku sebelumnya dan waktu itu renovasi sudah setengah jalan, dan para tetanggapun tidak ada yang komplain , malahan dengan senang hati mereka menandatangani surat pernyataan ijin renovasi tersebut. Kenapa pejabat ini membuat alasan yang tidak mungkin itu.
Entahlah kami harus bagaimana , ketika dia tidak mau meninggalkan rumah kami, dan sekali lagi dengan sangat terpaksa suamiku kembali memberikan uang yang dia minta. Setelah uang ditangannya barulah dia meninggalkan rumah kami. Aku tidak tahu sampai kapan harus begini.
Aku berpikir di tengah kehebohan media dan para aktivis dan masyarakat mempertanyakan kasus bank centuri yang sudah 'dirampok' , keluarga kamipun tidak luput dari 'perampokan' itu. Ya Allah berikan kami kekuatan untuk menghadapi ujian yang dibuat oleh pejabat negara ini, semoga Engkau segera menyadarkannya dari sifat buruk pemerasan ini. Amin....
Kedatangannya yang pertama dulu meminta kami menunjukkan IMB untuk renovasi rumah. Suamiku pun memperlihatkan IMB yang di maksud, ternyata bukan IMB lama yang di mintanya, tapi IMB baru yang menyatakan bahwa kami sudah mendapat ijin dari dinas tata kota untuk mendirikan bangunan , meskipun itu renovasi rumah. IMB baru tetap di butuhkan, demikian sang tamu memberi alasan.
Sebelumnya saya dan suami memang tidak tahu kalau merenovasi rumah juga harus ada IMB nya, tapi sebagai warga negara yang baik, suamiku berjanji akan mengurus IMB itu. Sang tamupun mulai melancarkan 'niat' korupsinya dengan meminta dia yang akan mengurus IMB tersebut, tentunya dengan nominal yang di tentukannya sendiri.
Mendengar nominal yang di sebutkan sang tamu itu, yang menurut saya sudah tidak masuk akal, secara halus kami menolak 'bantuan' tersebut. Kami mengatakan kami akan mengurus sendiri surat ijin tersebut ke kelurahan, maupun tata kota. mendengar penolakan kami sang tamu 'terpaksa' pergi dengan sebelumnya minta 'uang jalan' karena sudah datang kerumah kami untuk mengingatkan pembuatan IMB tersebut. Dengan terpaksa suamiku menyerahkan uang lima puluh ribuan ke tamu 'nekat' ini. Keesokan harinya aku segera mendatangi kelurahan, ternyata pejabat yang kemaren kerumahku sedang tidak di tempat, aku memutuskan bertanya pada petugas yang lain. Aku berharap semuanya akan baik-baik saja dan lancar. Petugas yang ku temui menjelaskan bahwa untuk membuat IMB sampai kecamatan saja aku harus mengeluarkan uang sebesar 300 ribu. Selanjutnya aku harus mengurus sendiri ke dinas tata kota. Aku bingung dengan penjelasan itu, sang petugaspun bermaksud membantuku dengan cara aku memberi uang jalan untuk dia membantuku mengurus IMB sampai kekecamatan, diluar uang 300 ribu tadi. Selanjutnya jika IMB yang di kecamatan selesai, aku harus mengurus sendiri IMB itu ke tata kota.
aku hampir saja menyetujui bantuan itu, namun aku minta bukti kwitansi, kalau dia sudah menerima sejumlah uang dariku, aku tidak mau uangku hilang begitu saja, aku harus memastikan dia benar-benar mengurus IMB itu. Ternyata dia berkeberatan membuatkan kwitansi untukku. Akupun memutuskan untuk pulang dan mengurusnya di tunda sampai besok.
Keesokan harinya aku ingat ada seorang kerabat yang punya teman pegawai di kantor tata kota. Kerabatkupun aku hubungi, dan temannya bersedia membantu membuatkan IMB untukku. Jadilah beberapa hari kemudian kerabatku dan temannya kerumah, saat dirumahku, sang teman memberikan sebuah formulir yang isinya adalah surat pernyataan dari tetanggga, yang menyatakan kalau mereka tidak keberatan kami merenovasi rumah, yang harus aku minta tandatangannya. Besoknya aku langsung meminta tanda tangan atau persetujuan dari tetangga dan RT,RW. selanjutnya aku antar ke tata kota. Dan beberapa hari berikutnya petugas tata kota datang dan mulai mengukur dan membuat bagan rumah yang sedang aku renovasi. Setelah selesai semua prosesi itu aku di minta menunggu beberapa minggu. Dan akhirnya IMB itu aku peroleh. Seiring dengan selesainya renovasi rumahku.
Di tengah penungguan selesainya IMB sang pejabat datang lagi, dan seperti biasa meskipun sudah kujelaskan bahwa aku sudah mengurusnya, dia sang pejabat tetap tidak peduli dan kembali minta 'uang lelah' suamikupun mau tak mau terpakaa memberikannya, karena sang pejabat itu tidak kunjung pergi dari rumah kami, setelah uang limapuluh ribu di tangannya, barulah dia meninggalkan rumahku.
Hari minggu inilah kali ketiga sang pejabat 'menyatroni' rumahku. Untunglah IMB itu sudah selesai beberapa bulan yang lalu. Setelah kami perlihatkan kepadanya IMB itu, tetap saja dia menyalahkan kalau rumah kami tidak mengikuti garis sempadan bangunan. Dan IMB yang kami buat ternyata tidak sesuai dengan keadaan rumah kami. Hal ini juga pernah diutarakan oleh petugas tata kota sewaktu mengukur dan menggambar rancang bangun rumahku, tapi ketika itu petugas itu mengatakan untuk di perumahan hal ini dapat di maklumi. Sekarang sang pejabat tetap ngotot minta uang lelah kepada kami, alasannya ada tetanggaku yang komplain dengan bangunan rumah kami. Setelah kutanya siapa yang komplain sang pejabat tidak mau memberikan nama itu, karena menurutku aku sudah meminta tandatangan tetangga sekitarku sebelumnya dan waktu itu renovasi sudah setengah jalan, dan para tetanggapun tidak ada yang komplain , malahan dengan senang hati mereka menandatangani surat pernyataan ijin renovasi tersebut. Kenapa pejabat ini membuat alasan yang tidak mungkin itu.
Entahlah kami harus bagaimana , ketika dia tidak mau meninggalkan rumah kami, dan sekali lagi dengan sangat terpaksa suamiku kembali memberikan uang yang dia minta. Setelah uang ditangannya barulah dia meninggalkan rumah kami. Aku tidak tahu sampai kapan harus begini.
Aku berpikir di tengah kehebohan media dan para aktivis dan masyarakat mempertanyakan kasus bank centuri yang sudah 'dirampok' , keluarga kamipun tidak luput dari 'perampokan' itu. Ya Allah berikan kami kekuatan untuk menghadapi ujian yang dibuat oleh pejabat negara ini, semoga Engkau segera menyadarkannya dari sifat buruk pemerasan ini. Amin....
Kaligrafi Burung
Oya buk, kakak kan lagi ajarin ibu cara tambahin gambar di sini, kakak mau tulis-tulis sesuatu ya :).
Wah... hebat banget, ya? Orang bisa buat kaligrafi begitu. Aku juga mau buat yang seperti itu :P.
Baru 'ngeh' kalau 'mim' yang ada di Bismillahirahmanirahim itu paruhnya.
Hebat-hebat... i love caligraphy :D!
Sebelumnya, aku pernah ikut eskul kaligrafi, tapi aku gak pernah ada yang nilainya tinggi (80). Yang paling tinggi 75. Tapi seringnya 65... hahaha.... gak bakat kaligrafi aku... Hehehe... :D.
Udah dulu ya buk... biar ibu bisa cepat2 praktekin tambahin gambar. Thanks, ya :D.
Resolusi
Sebagaimana yang aku tulis pada satu muharam yang lalu, aku akan menjelaskan sedikit mengenai resolusiku itu. Menurut penelitian, jumlah umat muslim di muka bumi ini lebih kurang 1,3 milyar orang. Dari jumlah tersebut hanya lehih kurang 38% yang bisa membaca alquran. nah dari 38% tersebut yang benar-benar bisa lancar dan tartil, sesuai dengan tajwid yang seharusnya dalam membaca alquran itu di jumpai pada 18 % saja, da yang terakhir dari yang 18 % itu yang hafal alquran hanya sekian persen yang aku lupa angkanya, dan aku termasuk didalamnya, yang tidak hafal seluruh isi Alquran, dan dari segelintir persen itu hanya segelintir umat muslim juga yang mau mentadabburi isi Alquran, serta mengamalkannya dengan benar. La haula wala quwwata illabillahi 'aliyil'azhiiim. Aku baru tersadar... kenyataan ini benar-benar sesuatu yang miris. Aku yang selama ini berpikir bacaanku sudah baik, ternyata masih jauh tertinggal. Maha benar Allah dan rasulnya, kita tidak boleh berpuas diri dengan amal saleh atau kebaikan yang sudah kita perbuat, namun tetaplah untuk menggali terus kekurangan yang ada, agar diri tidak bangga dan sombong dengan semua itu. Lalu timbul masalah, yang lebih pantas di sebut godaan dari syetan yang terkutuk. Bagaimana diri yang sudah tidak muda lagi ini bisa menghafal dengan baik semua ayat suci itu, jangankan utuk menghafal puluhan ayat, ayat dua sudah hafal eee... ayat satu lupa lagi, hal ini yang terlintas dipikiran ku. Namun kini aku sudah mendapatka suatu penguat atau cara memotivasi diri agar lebih semangat, yaitu:
1. Ingatlah, ketika rasulullah Saw menerima wahyu yang berupa alquran saat ini, umur beliau ketika itu sudah lebih dari 40 tahun. demikian juga dengan para sahabat, apalagi abu bakar yang waktu itu umur beliau sudah 69 tahun lebih. Sementara kita mungkin baru tigapuluhan atau empatpuluha.
2. Ingatlah bahwa Allah aka memberikan suatu kekuatan atau ilmu lebih kepada para hafidzh alquran. So don't worry, cause innallaha ma'ana {Allah bersama kita hambanya}
3. Ingatlah juga, menurut penelitian, menghafal adalah salah satu cara untuk menghindari penuaan dini, atau kepikunan. Lebih tepatnya semakin rajin kita membaca dan belajar, maka semakin aktiflah sel otak kita, sehingga penyakit pikun yag sering menimpa para lansia tidak akan terjadi pada kita.
4. Sebagai pamungkas untuk menghafal alquran, bahwasanya di akhirat nanti, jika kita sudah berhasil melewati jembatan sirath, maka malaikat akan mengetes hafalan quran kita. Jika kita hafalnya cuman Alfatihah, maka kita kita berada di level terendah sorga, level kita akan meningkat sesuai dengan hafalanAlquran kita. Setelah surat alfatihah ada surat albaqarah, dan seterusnya. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan semangat untuk menghafal alquran dan mengamalkannya. Amin...
5. ingatlah hari ini harus lebih baik dari hari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dan aku ingin membuat resolusi, agar aku bisa menghafgal alquran, sekaligus mentadabburinya dan mengamalkannya dalam kehidupanku sehari-hari. doakan agar aku bisa ya...Amin..
Bagaimana sahabat... semangat ya....
The Great Syifa!
Kadang kita meganggap anak kita adalah anak-anak yang masih ingusan yang tidak lebih pintar dari kita oragtuanya, meskipun anak kita sudah berusia remaja bahkan dewasa sekalipun, kita menganggap mereka anak yang masih kecil yang tidak tau apa-apa. Demikian juga yang aku rasakan. Namun setahun terakhir ini, apa yang aku pikirkan selama ini terbantahkan ketika Syifa putri sulungku yang baru berusia sepuluh tahun jauh lebih tau, tentang segala sesuatu menyangkut internet dan seluk beluknya di banding aku. Dia lebih ahli tentang komputer, dari mulai photoshop, microsoft powerpoint dan entah apa lagi yang masuk dalam bidang kekomputeran itu. Keahlian Syifa ini tentunya sangat menguntungkan bagiku, secara tidak langsung dia menjadi asisten pribadiku dalam pengelolaan blog. Ini sudah pasti menjadi suatu yang tak terbantahkan jika syifa hobi sekali mengganti tema blogku, dan menambah gadgetnya. namung satu hal yang membuatku bertambah ta'jub adalah ketika suatu kali aku membuka blog syifa dan ternyata ada seseorang yang request tema untuk multiplynya. Multiply itu merupakan alat bagi seseorang tersebut untuk menawarkan produk yang dia jual {semacam toko online} dan seseorang itu juga bersedia membayar tema yang sudah di buat syifa, karena dia menanyakan berapa uang yang harus dia keluarkan untuk tema yang sudah di buat oleh syifa. Subhanalllah... Hebatnya Syifa tidak meminta bayaran apapun, karena dia memang suka dan mau melakukannya. Sampailah akhirnya aku melihat hasil karya syifa yang membuatku tambah tak percaya, syifa berhasil membuat suatu tema yang sesuai dengan keinginan si pe request. Hebat! hanya itu yang mampu aku ucapkan.
Terima kasih ya kak. Ibu bangga sama kakak. Tapi...ibu akan selalu mengingatkan kakak, jika ngenet jangan lupa waktu salat , belajar dan makan. Satu lagi tidak ada situs aneh-aneh yang kakak ikuti, apalagi situs porno, tidak ada tulisan yang mengumpat orang, menjelek-jelekkan orang.
NB: Mau tahu tema apa yang di buat Syifa? Klik saja ini
Jumat, 01 Januari 2010
Di Salah Satu Sudut Ruangan
Seseorang di pojok dan terlupakan. Mungkin kalimat ini yang pantas dia sandang. Kalian mungkin tidak akan mempedulikannya yang sedang berdiam duduk di sudut ruang ini. Di sudut sebuah tempat di area bioskop. Tempat dimana orang-orang silih berganti keluar masuk untuk sesaat. Orang-orang yang terburu-buru dengan hajat mereka. Dan segera menuntaskan hajat itu di tempat yang selalu di bersihkannya. Tak seorangpun yang memperhatikannya dipojok itu. Seseorang yang tak mungkin kalian perhatikan atau sengaja kalian lupakan. Aku yakin dia pasti sedang kelelahan karena seharian membersihkan dan mengeringkan lantai toilet bioskop tempat dia bekerja. Dia duduk diatas bangku kecil dengan gagang pel dalam pegangannya. Dia menuntuk menatap nanar ke lantai keramik mengkilap, yang mungkin jauh sekali dibanding lantai rumahnya. Karena sangat terlihat jelas di wajahnya ketika aku tak sengaja memperhatikannya. Aku adalah salah seorang yang ikut dalam antrian ini. Sambil menunggu giliranku, tak sengaja matku menangkap sosok yang keletihan itu disudut ruangan ini.
Dan dia tetap duduk terpekur merasakan keletihannya, raut letih itu begitu terasa. Sampai ketika aku selesai dari hajatku, dia masih tetap terdiam dan menerawang seolah jiwanya terlepas dari badannya. Mungkin dia masih menunggu sampai antrian ini berkurang atau hilang, untuk kembali kedalam rutinitasnya yang tak pernah kalian pikirkan. Ya.. Dia si petugas kebersihan toilet bioskop.
belajar dari anak-anak
nasehat bisa dari siapa saja, termasuk dari anak kecil sekalipun. Demikan rasul mengatakan kepada kita. Hal ini juga yang baru kualami beberapa hari yang lalu. Di TPA aku mengajar, kami kedatangan seorang murid baru. Murid baru ini di tempatkan di kelasku. Sebagaimana biasanya, akupun memperkenalkan murid baruku kepada teman-temannya. Setelah itu kelaspun di mulai. Hari itu berjalan seperti biasanya sampai kelas usai.
Keesokan harinya kelas TPA pun di mulai lagi. Sang murid baru yang bernama penta itu datang menghampiriku di tengah waktu belajar. Kebetulan waktu itu murid-muridku sedang menulis di buku paket TPA tentang huruf hijaiyah dan cara menyambung huruf tersebut. ' bu... Ini infaknya' ujar murid kecilku ini, sambil menyerahkan uang seribu rupiah kepadaku.
' oh ya.. Ma' kasih ya sayang, nanti kita masukkan ke kotak infak ya... Penta pegang dulu uangnya, kalau udah mau pulang baru kita masukkan kekotak infak yang di sana' jawabku sambil menunjukkan kotak infak yang berada di pojokan mesjid.
'ini infak buat TPA bu, bukan buat mesjid, kalau untuk mesjid tadi sudah aku masukkan kekotak itu' sahutnya.
Sejenak aku tercenung, 'baiklah , kalau begitu ibu simpan dulu uang infak penta, nanti ibu berikan kepada ibu yang biasa menyimpan uang infak ya' aku meraih seribuan yang ada di tangan malaikat kecil itu.
Sang malaikat kecil itupun setuju denganku, setelah menyerahkan uangnya kepadaku , ia melanjutkan aktifitasnya menulis di buku paket . kelaspun berjalan seperti biasanya.
Keesokan harinya ketika kelas TPA pun kembali di mulai, malaikat kecilku yang kemaren kembali melakukan hal yang sama, memberikan selembar seribuan kepadaku untuk infak. Aku kembali menerimanya dan memberikannya kepada bagian administrasi TPA sama seperti kemaren. Hari itu aku mulai berpikir, apakah aku harus mengatakan bahwa infak untuk TPA tidak harus tiap hari kepada malaikat kecil ini?. Karena TPA memang menarik infak dari wali murid sebesar lima belas ribu per bulan. Tapi kuabaikan pikiranku.
Sampai pada hari selanjutnya. Setiap hari sang malaikat kecil menyetor uang seribuan kepadaku, hingga akhirnya dia berinisiatif memberikan infaknya langsung kepada bagian administrasi. Subhanallah, sebelumnya aku beranggapan sadaqah yang di berikan si malaikat kecil iti hanya beberapa hari saja, ternyata tidak, setiap hari dia memberikan infaknya yang seribuan itu kepada administrasi, bahkan sampai sekarang. Aku tidak bisa berkata-kata, ternyata sadaqah yang selama ini aku teriakkan kepada murid-muridku, kerabat atau teman yang kebetulan sedang curhat padaku, belum bisa kulaksanakan setiap hari seperti yang dilakukan penta malaikat kecil yang mengingatkanku tentang kealpaan ini.
Walaupun hanya seribu rupiah, tapi penta istiqamah dengan sadaqahnya. Tapi aku ..aku rasa aku belum seistiqamah malaikat kecil itu. Ya Allah, terima kasih sudah mengirim malaikat kecil itu padaku. Beri hamba keistiqamahan seperti malaikat kecil yang Engkau kirim ini ya Allah.... Amin.
hakikat berkurban
Sore ini aku mendapatkan satu pencerahan, yaitu tentang hakikat dari berqurban. sebagaimana yang kita ketahi ubahwa idul adha, yang juga sering di sebut dg idul kurban yang tepatnya terjadi setahun sekali pada tgl 10 zulhijjah. Diiringi tiga hari tasyrik setelah tgl sepuluh itu. Pada saat itu umat muslim melaksanakan ibadah kurban. Ibadah kurban ini sendiri merupakan rangkaian dari prosesi ibadah haji yang dilaksanakan sebagian muslim yang mampu di tanah suci mekah.
Menjelang idul adha ini, beberapa stasiun tv menayangkan berita seputar ibadah haji dan ibadah kurban. Salah satunya seperti yang sedang ku tonton di TVRI sore ini. Kebetulan pada hari ini bertepatan dg 9 zulhijjah, atau hari arafah dimana seluruh jamaah haji berkumpul d padang arafah. Pada hari arafah ini, seluruh umat muslim yang tidak sedang mengikuti ibadah haji, di sunatkan berpuasa. Rasulullah pernah bersabda, yang artinya, bagi yang berpuasa di hari arafah ini, maka akan diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun kemudian. Demikian yang ku dengar beberapa hari yang lalu dari seorang guruku.Hari ini aku menonton sebuah acara talkshow di tvri tentang ibadah haji dan kurban, pembicaranya antara lain bpk tarmizi taher, dan azumardi azra. Bpk tarmizi mengatakan bahwa bagi kita yang sedang tidak mengikuti ibadah haji, maka seyogyanyalah kita berpuasa untuk mendapatkan pahala yang seperti di sebutkan di atas tadi.
Di samping itu pak tarmizi juga menambahkan bahwa pada 10 zulhijjahnya kita di sunatkan untuk berkurban dengan satu ekor kambing atau sapi. Kurban ini di maksudkan untuk mengembirakan para mustahiq dengan dibagikannya kurban yang kita sembelih untuk mereka.
Hakikat berkurban itu adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri kita, secara lahiriah kita melihat hewan kurban berupa kambing atau sapi yang kita sembelih. insyaallah kita ikhlas menyembelih hewan tersebut untuk kita bagikan dagingnya kepada para mustahiq. Nah hal inilah yang harus kita tanamkan di dalam diri dan pikiran kita, ketika kita sudah berkurban, maka kita juga harus menyembelih sifat-sifat kebinatangan dalam diri kita, seiring dengan di sembelihnya hewan kurban tadi. Demikian yang di ucapkan pak tarmizi saat itu.
Langganan:
Postingan (Atom)