Sejak tadi Amru memperhatikan kegiatan orang-orang yang sedang mempelajari Alqur’an dirumah Rasulullah SAW. Amru duduk di dekat jalan menuju rumah Rasulullah SAW
“Aku juga mau belajar seperti mereka, tapi bagaimana caranya ya?” Tanya Amru dalam hati. Tak lama menunggu, Amru melihat beberapa orang keluar dari rumah Rasulullah SAW.
“Sepertinya pengajian itu sudah selesai” batin Amru, bergegas Amru berdiri dari duduknya dan menghampiri salah satu dari orang yang sudah berjalan meninggalkan rumah Rasulullah SAW.
“Assalmualaikum Pak, bolehkah saya bertanya sesuatu ?”
“Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, apa gerangan yang hendak kamu tanya Amru?” jawab si Bapak sambil memegang pundak Amru.
“Saya ingin sekali belajar Al Qur’an seperti Bapak, tapi saya malu datang kerumah Rasulullah SAW, karena saya masih kecil, umur saya baru 7 tahun Pak”
“Hmm, kalau begitu, bagaimana kalau saya saja yang memberitahukan kepada kamu apa yang baru saja kami pelajari”
Amru kecil mengangguk senang. Beberapa saat kemudian Amru sudah terlihat serius memperhatikan pelajaran yang di ajarkan oleh Bapak itu.
Amru memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Setelah Amru mengerti , si Bapak meminta Amru untuk mengulangi hafalan itu. Subhanallah! Amru berhasil mengulangnya. Dengan wajah gembira Amru berterima kasih kepada si Bapak.
Mereka berdua kembali kerumah mereka masing-masing. Di perjalanan menuju rumah, Amru terus membaca hafalan Alqur’an yang baru dipelajarinya.
Sejak saat itu, Amru selalu menunggu orang-orang yang baru selesai mengikuti pengajian di rumah Rasulullah SAW. Setiap orang-orang itu selesai mengaji, Amru selalu meminta mereka mengajarkan untuknya.
Suatu hari, kaum muslimin berhasil menaklukkan kota mekah dari orang kafir Quraisy. Pada saat itu mereka belum punya pemimpin atau yang biasa di sebut Imam.
Dengan kebingungan, para kaum muslimin mendatangi Rasulullah SAW, dan menanyakan siapa sebaiknya yang akan menjadi pemimpin mereka.
Rasulullah SAW menjawab, “ajukanlah orang yang paling banyak hafalan Al Qur’annya.”
Kaum muslimin pun sibuk mencari siapa orang yang paling banyak hafalan Al Qur’an nya. Mereka mendengarkan beberapa penghafal Al Qur’an membacakan hafalannya, Akhirnya pilihan mereka jatuh kepada Amru bin salamah, karena dari para hafidz itu, Amru bin salamah lah yang paling banyak hafal Al Qur’an.
“Ya Rasulullah, kami menemukan anak ini sebagai orang yang paling banyak hafal Al Qur’an, bagaimana pendapat Tuan?”
“Karena anak itu memenuhi syarat ku, maka segeralah kalian mengangkatnya sebagai imam bagi kalian semua” jawab Rasulullah SAW dengan tegas.
Dengan gembira dan bangga warga muslim mekah, menobatkan Amru bin salamah menjadi pimpinan mereka.
Subhanallah ! kecil-kecil Amru sudah jadi Imam ya, bagaimana dengan kita, dan hafalan Al Qur’an kita?.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ya sahabat... ^_^