Tanggal
29 Januari 2012 lalu, saya, Mas Ari Kunto, Mbak Dewi Ichen Cendika dan
Uni Erna Fitrini mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman di Kelas
Ajaib 2012. Senang, deg-degan, kangen kelas dan berbagai macam rasa
menghinggapi kalbu saya. Senang dan berterima kasih tentu saja saya
ucapkan keapda Mas Benny Rhamdani dan Kak Indah Juli, yang telah memberi
kesempatan kepada saya dan teman-teman untuk duduk di depan dan berbagi
pengalaman menjadi GKA ( Gerombolan Kelas Ajaib).
Deg-degan... lebih karena saya begitu bersemangat. Apalagi ini momen kedua saya 'duduk di depan' sebagai orang yang berbagi pengalaman seperti ini. Kangen kelas..., sangaaat. betapa saya masih ingat dulu saya duduk di pojok belakang, sekelompok dengan Mas Ari Kunto, Mbak ichen, uni Erna dan Mbak Nancy. Kami waktu itu malah tidak nyaris tidak begitu mengenal. Mas Ari baru ngeh saya itu Nelfi setelah beberapa hari kemudian di kelas online. Itu pun setelah saya jelaskan kalau saya yang nekat membawa bayi ke Kelas Ajaib. Dengan Mbak Ichen, ide kami di kelas sama, alhasil karena saya yang presentasi duluan, jadi Mbak Ichen mau gak mau mengalah, maaf ya Mbak Ichen :)
Dengan Uni Erna, kami nyaris tidak banyak bicara. Tapi ketika sudah di kelas online, kami seperti sahabat yang sudah lama tak jumpa. Demikian juga dengan Mbak Nancy, kami semakin akrab satu dengan lainnya setelah berinteraksi di kelas online. Mungkin sahabat bertanya, bukankah apakah kami juga belajar di kelas yang sama secara online? Benar sekali. setelah kelas tatap uka, kelas ajaib dilanjutkan dengan kelas online sampai kami semua menghasilkan karya. Bukan pelajaran menulis Novel anak saja yang kami dapatkan, tapi juga pelajaran menulis cerpen anak yang keren. Mas Benny akan mempreteli setiap cerpen yang kami posting setiap hari Sabtu. Benar-benar luar biasa guru yang satu ini. Semoga beliau bisa terus menyebarkan virus menulis ini ke seluruh pelosok dunia.
Satu hal yang membuat saya tidak akan melupakan kelas tercinta ini adalah, cara pak guru membuat kami berpikir out of the box. Kami wajib berpikir ajaib dan menghasilkan karya yang juga ajaib. Sesuai dengan tema kelas kami yaitu Kelas Ajaib. Hasil keajaiban itu bisa teman-teman ikmati dalam buku kami yaitu seri Junior Chef.
Saat paling menyedihkan adalah ketika pak guru meluluskn kami. Karena kami sudah menelurkan satu buah karya, maka kami layak lulus. Sebagai tanda kelulusan kami harus keluar dari Kelas Ajaib. Saya sebenarnya tidak mau lulus dari kelas ini. Tapi, kami memang harus berdiri sendiri dan mandiri. Semua ini untuk kebaikan dan agar yang lain lebih fokus, demikian pak guru memberi alasan.
Karena ada beberapa orang lagi yang akan lulus menyusul 5 orang penulis seri Junior Chef. Semoga kelulusan ini tetap membuat kami bersemangat dan menelurkan karya-karya ajaib. Agar kami bisa membuat pak guru bangga dengan karya tersebut.
Terima kasih Pak Kepsek, dan teman-teman Kelas Ajaib 2011. Selamat datang teman-teman Kelas Ajaib 2012. Mari melangkah bersama menghasikan karya berbeda, untuk kemajuan anak bangsa. Merdeka! *mencoba berima* ^_^
Deg-degan... lebih karena saya begitu bersemangat. Apalagi ini momen kedua saya 'duduk di depan' sebagai orang yang berbagi pengalaman seperti ini. Kangen kelas..., sangaaat. betapa saya masih ingat dulu saya duduk di pojok belakang, sekelompok dengan Mas Ari Kunto, Mbak ichen, uni Erna dan Mbak Nancy. Kami waktu itu malah tidak nyaris tidak begitu mengenal. Mas Ari baru ngeh saya itu Nelfi setelah beberapa hari kemudian di kelas online. Itu pun setelah saya jelaskan kalau saya yang nekat membawa bayi ke Kelas Ajaib. Dengan Mbak Ichen, ide kami di kelas sama, alhasil karena saya yang presentasi duluan, jadi Mbak Ichen mau gak mau mengalah, maaf ya Mbak Ichen :)
Dengan Uni Erna, kami nyaris tidak banyak bicara. Tapi ketika sudah di kelas online, kami seperti sahabat yang sudah lama tak jumpa. Demikian juga dengan Mbak Nancy, kami semakin akrab satu dengan lainnya setelah berinteraksi di kelas online. Mungkin sahabat bertanya, bukankah apakah kami juga belajar di kelas yang sama secara online? Benar sekali. setelah kelas tatap uka, kelas ajaib dilanjutkan dengan kelas online sampai kami semua menghasilkan karya. Bukan pelajaran menulis Novel anak saja yang kami dapatkan, tapi juga pelajaran menulis cerpen anak yang keren. Mas Benny akan mempreteli setiap cerpen yang kami posting setiap hari Sabtu. Benar-benar luar biasa guru yang satu ini. Semoga beliau bisa terus menyebarkan virus menulis ini ke seluruh pelosok dunia.
Satu hal yang membuat saya tidak akan melupakan kelas tercinta ini adalah, cara pak guru membuat kami berpikir out of the box. Kami wajib berpikir ajaib dan menghasilkan karya yang juga ajaib. Sesuai dengan tema kelas kami yaitu Kelas Ajaib. Hasil keajaiban itu bisa teman-teman ikmati dalam buku kami yaitu seri Junior Chef.
Saat paling menyedihkan adalah ketika pak guru meluluskn kami. Karena kami sudah menelurkan satu buah karya, maka kami layak lulus. Sebagai tanda kelulusan kami harus keluar dari Kelas Ajaib. Saya sebenarnya tidak mau lulus dari kelas ini. Tapi, kami memang harus berdiri sendiri dan mandiri. Semua ini untuk kebaikan dan agar yang lain lebih fokus, demikian pak guru memberi alasan.
Karena ada beberapa orang lagi yang akan lulus menyusul 5 orang penulis seri Junior Chef. Semoga kelulusan ini tetap membuat kami bersemangat dan menelurkan karya-karya ajaib. Agar kami bisa membuat pak guru bangga dengan karya tersebut.
Terima kasih Pak Kepsek, dan teman-teman Kelas Ajaib 2011. Selamat datang teman-teman Kelas Ajaib 2012. Mari melangkah bersama menghasikan karya berbeda, untuk kemajuan anak bangsa. Merdeka! *mencoba berima* ^_^
Baru bacaaaaa *kangeen kelaaas n teman2 semuaaa
BalasHapus